Dunia kerja ASN dan PNS pada umumnya adalah dunia pengabdian yang sarat rutinitas dan tugas. Setidaknya 84 persen mereka yang memasuki dunia itu mengaku karena ingin berkontribusi kepada negara. Ini kata survei Kemenpan RB tahun lalu. Sayangnya, entah disadari atau tidak, banyak awak ASN yang akhirnya terjebak dalam rutinitas sistem itu sendiri, seolah dunia lain di luar sana sudah mati. Mereka tenggelam dalam SOP tugas harian—pagi ke malam—dan sebagian mengubur talenta yang sebenamya pernah mereka cita-citakan. Kalaupun dilakukan, talenta itu akhirnya tak lebih dari sekadar hobi pengisi jeda rutinitas semata. Haruskah lingkungan kerja ASN menjadi kuburan bagi berkembangnya talenta lain orang-orang di dalamnya? Bukankah seharusnya masing-masing bisa tumbuh beriringan, bahkan saling melengkapi?
