Sehari setelah peristiwa roket-roket Palestina menghancurkan sebagian wilayah israel, di belahan dunia lain, Pelari Kenya, Kelvin Kiptum, berhasil menorehkan rekor dunia lari maraton pada Ahad, 8 Oktober 2023.
Kiptum yang berumur 23 tahun ini berhasil mencatat waktu 2 jam 35 detik saja untuk menyelesaikan lari jauh sepanjang 42,195 km. Kiptum mendobrak rekor lari maraton sebelumnya yang dipegang oleh Eliud Kipchoge saat menjuarai Berlin Marathon pada tahun 2022 dengan waktu 2 jam 1 menit 9 detik.
Ini berarti, catatan waktu Kiptum 34 detik lebih cepat daripada catatan waktu yang dibuat oleh Kipchoge dan rekor Kipchoge itu hanya bertahan selama setahun tiga minggu saja.
Baca juga: Testimoni Buku Baru Sindrom Kursi Belakang
Sebenarnya Kipchoge memiliki personal best yang lebih baik lagi, yakni dalam waktu 1 jam, 59 menit, dan 40 detik. Ini terjadi dalam ajang Ineos Challenge pada 12 Oktober 2019. Catatan waktu tersebut menjadi sejarah dan Kipchoge menjadi manusia pertama yang bisa berlari maraton di bawah dua jam. Sekaligus, menjadi bukti bahwa manusia bisa berlari maraton di bawah batasan psikologis: dua jam.
Namun, catatan waktu itu tidak diakui oleh Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) karena lari maraton itu tidak diselenggarakan dalam sebuah kompetisi terbuka. Kipchoge dibantu oleh puluhan pacer untuk menjaga ritme lari dan melindungi Kipchoge dari arus angin. Ada pula mobil yang menyorotkan sinar laser dan menandakan tanah yang dipijak Kipchoge adalah rute terbaik untuk dilalui.
Raihan Kiptum pada Chicago Marathon ini memberikan optimisme bahwa tidak lama lagi akan ada manusia yang memecahkan rekor berlari di bawah dua jam dalam kompetisi resmi dan diakui oleh IAAF. Apalagi Kiptum masih muda dan memiliki waktu yang panjang untuk menaikkan performanya sampai puncak. Kalaupun tidak dalam jangka waktu dekat, nanti akan ada waktunya. Saya yakin.
Baca juga: Sinopsis Buku Baru Sindrom Kursi Belakang
Dalam buku yang berjudul Dari Tanzania ke Tapaktuan, Kisah Lelaki Menaklukkan Ego dengan Berlari, saya pernah menulis perjuangan seorang Roger Bannister.
Roger ini seorang pelari Inggris. Pada tahun 1954, tepatnya 6 Mei 1954, ia memecahkan rekor lari yang mustahil dilakukan karena berdasarkan hasil penelitian dan nasihat dokter adalah tidak mungkin manusia bisa berlari satu mil dalam jangka waktu di bawah empat menit.
Di trek Iffley Road Universitas Oxford, selama pertandingan yang disiarkan langsung oleh BBC Radio, Roger Bannister selalu berada di posisi kedua. Dan di setengah lap yang terakhir, Roger mampu menyusul seterunya dan berlari lebih kencang hingga garis finis. Berapa waktu yang tercatat? Tiga menit 59,4 detik.
Catatan waktu itu memecahkan rekor lari satu mil yang selama ini ada. Paling utama adalah memecahkan mitos yang berkembang selama ini. Waktunya pun tercatat di Guinness Book of Records.
Baca juga: Daftar Isi Buku Bagus Sindrom Kursi Belakang
Dengan kecanggihan teknologi informasi, video larinya berdekade-dekade lalu itu masih bisa kita saksikan di Youtube.
Rekor ini tidak bertahan lama. Hanya dalam jangka waktu 46 hari rekor itu sudah terpecahkan. Kurang dari tiga tahun lusinan pelari telah memecahkan rekor lari tersebut. Bahkan berlari satu mil dengan waktu di bawah empat menit menjadi batasan waktu dalam kualifikasi pelari profesional.
Kembali kepada Kiptum, bisa jadi usai Kiptum memecahkan rekor ini, Kiptum akan melampaui batas dua jam. Kemudian, akan banyak muncul rekor baru lari maraton.
Perlu diketahui bahwa Kiptum memecahkan rekor dunia ini di ajang Chicago Marathon, bukan di Berlin Marathon. Dari statistik yang ada, sejak tahun 2012 ada sebelas rekor dunia lari maraton. Sembilannya dipecahkan di Berlin Marathon.
Artinya, Kiptum punya peluang besar menjadi pemecah rekor dunia berikutnya apabila ia mengikuti Berlin Marathon, mampu menjaga penampilannya di sana, dan dari sejarahnya ajang itu menjadi tempat terbaik untuk memecahkan rekor dunia.
Baca: Mesin Hanya Memiliki Chip, Manusia Memiliki Hati
Bagaimana dengan kita pelari hobi? Larilah terus dengan bahagia.
Salam sehat.
*
Riza Almanfaluthi
Dedaunan di ranting cemara
12 Oktober 2023
Memesan buku Sindrom Kursi Belakang https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi
Foto dari Olympics.com
