Testimoni Buku Dari Tanzania ke Tapaktuan: Mewarnai Perjalanan di Ujung Timur Negeri


Seorang teman bernama Yayat Supriyatna yang bertugas di Jayapura, Tanah Papua telah memiliki dan membaca buku Dari Tanzania ke Tapaktuan, Titik Tak Bisa Kembali, Kisah Lelaki Menaklukkan Ego dengan Berlari.

Alhamdulillaah ia berkesempatan memberikan testimoninya atas buku itu. Saya sunting sedikit penulisannya tanpa mengubah substansinya, semata agar lebih mudah dibaca. Berikut testimoninya.

Akhirnya berkesempatan juga membaca buku ini yang sudah kumiliki sebulan yang lalu. Ikut merasakan pergulatan dan perjuangan penulis untuk menjadi lebih sehat dan lebih nyaman dalam bergerak. Kagums…

Bagaimana bisa menurunkan berat badan dari 78 kg menjadi 62 kg. Bagaimana bisa yang dulu lari 100 meter saja kepayahan, sekarang malah bisa lari 6 jam nonstop dan langganan ikut lomba Full Marathon.

Terbakar juga sih, kalau Penulis bisa, kenapa kita tidak? (Walaupun masih di tataran hati 😄 ). Dan yang terpenting, ikut tersentil juga, apa niat kita untuk konsisten lari ataupun olahraga lainnya adalah untuknya atau untuk-Nya?
Terima kasih Ang Riza Almanfaluthi atas bukunya, tip dan triknya sangat mencerahkan dan menginspirasi. Ikut mewarnai perjalanan saya di ujung timur negeri ini. Semoga saya yang kelasnya masih pelari siput bin keong ini bisa menjadi lebih baik.

Buat semuanya, buku ini sangat recommended, sangat menginspirasi. Monggo, diorder langsung ke Penulisnya.

***

Demikian testimoni dari Yayat Supriyatna. Semoga berkenan. Dan buat teman-teman yang berminat mengadopsi buku cetakan kedua ini silakan untuk mengeklik tautan berikut:

https://linktr.ee/rizaalmanfaluthi

Ditunggu yah. Salam sehat.

2 thoughts on “Testimoni Buku Dari Tanzania ke Tapaktuan: Mewarnai Perjalanan di Ujung Timur Negeri

Tinggalkan Komentar:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.