Melihat Tukul, Wanita Hamil Tua ini Histeris dan Terjun dari Ketinggian


joker-layout-news-papers

 

Demi mengejar jumlah kunjungan, media online menempuh berbagai cara. Antara lain dengan membuat judul yang bombastis terutama berkaitan dengan artis. Nama mirip artis bahkan pejabat dijadikan barang jualan sekalipun isi beritanya tidak berkaitan sama sekali dengan yang empunya nama sebenarnya.

Republika Online (ROL) pada tanggal 6 September 2014 menurunkan berita dengan judul: “Tak Kuat Hadapi Cobaan, Ari Wibowo Nekat Bunuh Diri”. Kedaulatan Rakyat Online di hari berikutnya menurunkan berita semacam dengan judul: “Ari Wibowo Akhirnya Tewas”.

Berlanjut pada hari ini Minggu, 21 September 2014, ROL juga menurunkan berita heboh lagi, “Dewi Lestari Minum Racun Karena Dimarahi Gurunya”. Mundur ke belakang pada bulan Januari 2014, Detiknews juga membuat berita berjudul “Nia Daniati Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah”.

Semua nama yang disebut di atas adalah nama para pesohor di blantika hiburan Indonesia. Tapi tentu hanya sekadar mirip nama saja, tokoh berita sudah pasti bukan artis yang sebenarnya. Judul-judul itu tentu akan menarik dan menimbulkan penasaran para pembaca. Walau pada akhirnya mereka kecewa setelah melihat tubuh beritanya.

Berita semacam ini seringkali menimbulkan kehebohan pada keluarga artis. Para penggemarnya ingin memastikan kebenaran peristiwa itu.   Tentu hal ini sangat mengganggu. Etiskah? Ini memerlukan kajian mendalam dari para pengawas pers di Indonesia. Sudah sesuaikah para pewarta ini dengan kode etik jurnalisme yang telah disepakati di tahun 2006?

Tapi di luar itu, sesungguhnya media memang ahli dalam mengemas berita agar memiliki nilai berita. Nilai berita itu adalah unsur yang menjadi pedoman bagi wartawan untuk menentukan apakah suatu peristiwa layak dipublikasikan atau disiarkan. Kita tahu tentang istilah seperti bad news is good news. Atau seperti ini: anjing gigit orang itu bukan berita, tapi orang gigit anjing itu baru berita.

Di tahun 2012, saya pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan menulis di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Tepatnya di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum, Pancoran, Jakarta. Pemberi materi selama tiga hari itu adalah Harry Surjadi, mantan Wartawan Kompas yang sekarang menjadi wartawan freelance terutama berkaitan dengan isu lingkungan.

Menurut Harry Surjadi, semakin banyak unsur nilai beritanya, satu informasi akan semakin besar daya tariknya bagi pembaca. Berikut ini beberapa nilai berita:

  1. Sesuatu yang baru atau new: misalnya ditemukan spesies baru;
  2. Human interest: cerita mengenai manusia dan kehidupannya yang menyentuh emosi;
  3. Tren: kecenderungan perilaku, gaya hidup, dan perikehidupan manusia lainnya;
  4. Prominence (orang terkenal): informasi memiliki nilai berita prominence jika menyangkut orang penting atau organisasi penting. Man makes news. Semakin terkenal atau semakin penting orang itu semakin tinggi nilai beritanya. Jika Anda terjatuh ketika jalan tidak ada nilai beritanya, tetapi jika presiden terjatuh adalah berita.
  5. Konflik: perselisihan atau perbedaan pendapat dua orang atau kelompok;
  6. Kontroversial: kasus-kasus perselisihan yang banyak mengundang perdebatan;
  7. Proximity (kedekatan): berita harimau sumatera lebih memiliki nilai berita dibandingkan berita mengenai harimau india. Untuk inilah maka terbit media daerah;
  8. Drama: peristiwa atau kejadian yang membangkitkan emosi, seperti peristiwa penculikan anak balita;
  9. If it bleeds it leads (jika berdarah jadi berita utama): berita kriminal di televisi ratingnya tinggi;
  10. Seks: jurnalisme lher-nya tabloid Monitor, program televisi Bantal;
  11. Impact (dampak): peristiwa yang memberikan dampak besar pada audience lebih tinggi nilai beritanya. Peristiwa bisa dikeluarkannya kebijakan atau kejadian;
  12. Timeliness (waktu): informasi yang baru bernilai berita tinggi. “Baru” sangat tergantung dari sifat medianya. Kejadian seminggu yang lalu adalah “baru” bagi terbitan mingguan. Tetapi bagi media harian kejadian 24 jam sebelum terbit adalah baru. Bahkan untuk sekelas media online berita tujuh jam yang lalu bukan termasuk berita yang baru lagi;
  13. Aneh: orang gigit anjing;
  14. Development (pembangunan): di negara dunia ketiga setiap kegiatan “pembangunan” memiliki nilai berita.

Berita-berita di atas yang dimuat oleh media online dengan menggunakan orang yang namanya sama dengan artis tentu memiliki beberapa unsur nilai berita. Pertama, terkait dengan nilai berita prominence (orang terkenal) karena memakai nama artis sebagai judul berita. Kedua, mengandung nilai berita if it bleeds it leads, berita yang berdarah-darah.

Kekuatan judul yang mempunyai nilai berita terbuktif efektif dapat menarik para calon pembaca untuk mengeklik tautan berita tersebut. Jumlah kunjungan pun meningkat. Statistiknya bisa dijual. Omzet iklan juga akan naik.

Kalau demikian, jangan disalahkan pula media online baru juga akan meniru media yang sudah mapan dalam membuat judul berita untuk merebut kue iklan itu. Seperti pernah ada media online yang membuat judul berita: “Jokowi Ditemukan Tewas Tenggelam di Laut” walau pada akhirnya dihapus karena membuat banyak pihak tersinggung.

Suatu saat bisa jadi akan ada berita semacam judul tulisan ini. Nama Tukul dijadikan nilai berita dalam judul padahal isi berita bukan Tukul yang artis tapi Tukul yang lain. Sekarang saya mau tanya, judul dari artikel ini mempunyai nilai berita seperti apa? Anda pasti sudah tahu jawabannya.

***

Riza Almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

21 September 2014

Ilustrasi gambar diambil dari sini.

12 thoughts on “Melihat Tukul, Wanita Hamil Tua ini Histeris dan Terjun dari Ketinggian

  1. Itu diklat gabungan. Pesertanya dari masing-masing instansi eselon 1 Kemenkeu. Setiap eselon mengirimkan beberapa orang atau utusan. Alhamdulillah, saya diikutkan dua kali dalam diklat tersebut. Kriterianya saya tidak tahu mengapa saya dipilih. Barangkali, keaktifan menulis yang dilihat selama ini. Wallahua’lam bishshowab.

    Like

Tinggalkan Komentar:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.