Ini Soal Bertengkar dengan Istri, Pergilah ke Tempat Ini.


image

Di suatu hari saya pulang ke rumah dalam keadaan letih dan penuh beban. Saya membuka pintu ketika tiba-tiba istri saya menunggu penuh tanda marah dan emosi.

Dia langsung menjejali saya dengan berbagai pertanyaan. Saya tidak bisa menguasai diri, lalu menghadapinya dengan emosi dan marah yang sama.

Malam sudah larut, sementara debat dan marah terus berlanjut sampai menjelang Subuh. (Lama kaliiiiii…). Akhirnya, istri saya mengambil inisiatif meninggalkan rumah dan pergi ke rumah orang tuanya. (Ini seperti lagu jadul. Lagu tahun 90an. Sepertinya lagu Betharia Sonata. Pulangkan saja aku pada ibuku.)

Saya berusaha mengurungkan tekadnya, tapi tidak berhasil, dia masuk kamar kami, mempersiapkan tasnya untuk bergegas pergi.

Saya meninggalkannya dan keluar dari rumah tanpa tahu ke mana harus pergi, saya sangat emosional dan marah.

Di samping rumah saya terdapat sebuah masjid, dan azan sebentar lagi dikumandangkan. Saya masuk masjid, berwudu, dan salat dua rakaat. Tak lama kemudian adan Shubuh dikumandangkan, saya pun salat Subuh berjamaah.

Saya diam di masjid, beristighfar kepada Allah swt, dan keadaan itu terus berlangsung kurang lebih satu jam. Lalu saya bangkit pulang ke rumah dan membuka pintu ketika tiba-tiba istri saya duduk menunggu saya dengan senyum.

Saya mengucapkan salam dan bertanya, “Kamu masih berkeras hati ingin pergi?” (Ini mending pakai “kamu”, biasanya “situ”).

Dia berkata, “Tidak. Saya menyesal atas apa yang telah saya perbuat.”

Saya bergumam, “Ini aneh, apa yang terjadi?” Kemudian saya bertanya tentang rahasia dibalik perubahan ini.

Dia menjelaskan, “Demi Allah, saya tidak tahu… akan tetapi sejak satu jam yang lalu jiwa saya menjadi tenang, dan saya sadar kalau saya salah lalu Allah menunjuki saya.”

Saya teringat waktu itu adalah bertepatan dengan waktu saya duduk beristighfar kepada Allah. Lalu saya ingat sabda Nabi saw: “Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah menjadikan  untuknya kelapangan dari setiap kesedihan, dan jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka.”

Ucapan Rasulullah saw itu benar.

**

Cerita di atas adalah cerita nyata dalam buku Keajaiban Sedekah dan Istighfar yang ditulis oleh Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam.

Kalau kita tarik benang merahnya sampai molor, peras intinya jadi santan, babat habis rumput sampai ke akar-akarnya (ini apalagi coba) maka:

1. Marahan sama istri mah wajar kali yah. Tapi ya tak usah lama-lama;

2. Kalau lagi marah ya jangan pergi ke diskotik dan tempat hiburan malam (nanti kena pajak, halah…). Khawatir ketemu NM, PR, ET, DN, MS, YR, STP, SKP, SPMKP,  dll. malah tambah keblangsak. (Jangan tanya saya inisial itu saya ngasal aja soalnya. Kalau tiga inisial terakhir semua orang pajak tahu. Hehehe…)

3. Kalau lagi marahan sama istri pergilah ke masjid. Supaya dapat “enlightment” gitulah.

4. Di sana bukan buat tidur, tapi zikir yang banyak (tidur juga kagak napa ding daripada ke diskotique.) Terutama istighfar diperbanyak. Minta ampun sama Allah. Sudah pasti kita mah banyak dosa. Istighfar itu tanda kita ini lemah dan takluk tak berdaya dengan kebesaran Allah. Tanda sombong dan ego kita sudah dititiknadirkan ke titik terbawah.

5. Obat galau ya perbanyak istighfar. Lagi sedih ya perbanyak istighfar.

6. Obat utang ya istighfar, tunggu keajaibannya dalam soal ini. Yakin.

7. Lagi kesempitan ya perbanyak istighfar.

Astaghfirullaahal ‘adziim 100x.

Semoga manfaat.

***
Kawanmu:
Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
15 Desember 2015
Diedit di atas ketinggian 40.000 kaki.

2 thoughts on “Ini Soal Bertengkar dengan Istri, Pergilah ke Tempat Ini.

  1. Mencerahkan banget mas. Gak perlu lah ya pergi jauh-jauh kemana-mana kalau lagi galau, cukup masjid. Dan obat dari segala galau itu adalah istighfar. Nice reminder, insya Allah bermanfaat mas 🙂

    Like

Tinggalkan Komentar:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.